"Bukankah orang lain'pun pasti merasakan hal tersulit dihidupnya? Bagaimana aku bisa mengeluh dan menampik semua ujian ini? Bukankah Tuhan adil? Rasa sakit yang mereka rasakan, pasti pernah dirasakan manusia lain atau lebih hebatnya, ada yang tetap memendam tanpa harus menceritakan kisah kelamnya pada orang lain"
Leia, dia adalah wanita yang berusia 19 tahun, wanita berkulit sawo matang dan memiliki tanda lahir di pipi sebelah kirinya. Beberapa orang mengatakan, tanda lahir Leia sangatlah unik. Warnanya cokelat muda, tanda lahirnya berbentuk awan dan bulan sabit namun, tidak akan begitu tampak jelas jika kau melihatnya sekilas. Tanda lahir yang ia punya tak pernah membuatnya malu ataupun merasa tak cantik. Dia bangga memiliki tanda lahir tersebut.
Leia sekarang duduk di bangku perkuliahan, mengambil jurusan sastra di salah satu perguruan tinggi swasta di tempat tinggalnya. Leia memiliki tinggi 153 cm, pipinya chubby dan mata belo-nya yang indah berwana kehitaman. Dia memiliki keunikan lain, yaitu seorang left-handed atau biasa kau dengar "Kidal". Leia beberapa kali mengalami intimidasi, baik dari teman sekelasnya atau orang-orang dewasa disekitanya. Leia pernah diusir oleh seorang dokter ketika melakukan wawancara untuk memenuhi tugas salah satu mata pelajarnnya. Dokter tersebut marah melihat Leia menulis menggunakan tangan kiri, hingga dokter itu memerintahkannya keluar ruangan jika ia tidak bisa menggunakan tangan kanan untuk menulis. Leia saat itu sempat ingin menangis dan gemetar. Tapi, ia tahan karena cita-citanya ingin menjadi seorang dokter. Ia pun pernah dipandang aneh oleh beberapa guru karena keunikannya tersebut. Bahkan ada yang sampai sarkas menyindir Leia yang tak tahu apa-apa.
Leia terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Dia merupakan anak semata wayang dan bila kau simpulkan anak semata wayang dimanja, kau salah besar.
Dikarenakan ia terlahir dari keluarga sederhana, dari kecil Leia dituntut untuk selalu belajar, ia sudah dipaksa "dewasa" karena keadaan hidupnya yang rumit. Ia menjual beberapa mainan hanya demi uang jajannya. Bukan tak pernah diberi uang jajan, hanya saja Leia lebih memilih untuk mandiri dan tidak ingin menghabiskan uang orang tuanya.
Leia sangatlah pintar, dulu saat ia masuk sekolah dasar, wali kelasnya memanggil orang tua Leia hanya karena, ketika test baca buku, Leia dapat membacanya tanpa mengeja, lancar dan mengetahui fungsi tanda baca. Tak heran, ia selalu meraih juara pertama dikelasnya. Awal kelas 1 sampai 3 SD, Leia dipuji oleh teman dan gurunya, namun ketika ia menginjak kelas 4, beberapa temannya mulai iri dengan prestasinya. Hingga, Leia kecil dibully oleh teman sekelasnya, tidak ada yang ingin berteman baik dengannya. Semuanya mengejek bahkan berani main fisik dengan Leia. Leia tak pernah menceritakan hal tersebut kepada orang tuanya karena mereka berdua sibuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup Leia sehari-hari.
Hal yang paling parah, Leia sampai mendapat intimidasi dari para gurunya. Masalahnya sepele, Leia tidak punya uang untuk mengikuti study tour di sekolahnya. Leia difitnah oleh teman-temannya dan mengatakan bahwa Leia adalah orang mampu karena sering bergonta-ganti gawai. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, Ayah Leia memiliki teman yang bekerja di tempat perbaikan handpohone. Teman ayah Leia sangat baik, sehingga ia selalu memberikan beberapa handphone service-an yang tidak ditebus oleh sang pemilik kepada ayah Leia.
Hingga, tidak cukup sampai sana, Leia pernah tersungkur karena kakinya ditendang sampai Leia tidak bisa berjalan selama beberapa hari karena tulangnya sedikit bergser.
Untungnya, ada orang baik yang mau menggendong Leia sampai ke rumah. Leia kecil tak pernah punya teman disekolahnya, saat istirahat tiba, Leia memilih untuk pergi ke luar sekolah. Dia memilih opergi ketempat pemancingan ikan yang tak jauh dari sekolahnya. Leia pernah dilempari batu oleh teman-temannya saat istriahat tiba. Hal itulah yang membuatnya memilih untuk menjauh dari limgkungan yang tidak sehat.
Leia menyukai tempat tenang, ia selalu duduk disebuah gazebo yang dibawahnya terdapat kolam pemancingan yang masih kosong pengunjung. Dia selalu tersenyum dan membayangkan ada putri duyung disana yang membantunya untuk kuat. Dia selalu berpura-pura mendapat mutiara dari sang putri, dengan alasan agar ia lebih kuat bersekolah.
Leia,
Saat ini ia tengah mengenang masa lalu pekiknya
Di hari ini dia tengah bermain dengan ingatan yang paling menyakitkan namun sukar ia lupakan
Leia saat ini tak bisa lagi menangis saat mengenangnya
Air matanya telah kering untuk menangisi apa yang pernah terjadi padanya
"Bukankah orang lain'pun pasti merasakan hal tersulit dihidupnya? Bagaimana aku bisa mengeluh dan menampik semua ujian ini? Bukankah Tuhan adil? Rasa sakit yang ia rasakan pasti pernah dirasakan manusia lain atau lebih hebatnya, ada yang tetap memendam tanpa harus menceritakan kisah kelamnya pada orang lain" Pikirnya.
Leia..
Aku harap kamu masih mau melanjutkan kisahmu
Maaf aku menceritakan bebanmu
Biar kuceritakan pada dunia
Bahwa ada manusia hebat yang dari kecil, hatinya sudah kuat menopang masalah besar
The universe will proud of you even you're give up.Trust me Leia.
-Leia, 01 Mei 2020
Komentar
Posting Komentar