Langsung ke konten utama

About Marriage #1


"Karena cinta itu fitrah, kamu gak bisa nolak atau lari darinya"

Assalamu'alaikum! Malam-malam gini emang inspirasi suka datang tanpa permisi, sampe jam tidur harus direlakan demi mencurahkan suara pemikiran.
Kali ini, aku mau menyuarakan tentang "Nikah Muda".
Banyak banget yang menyuarakan tentang #NikahMuda apalagi ketika awal berhijrah, kayaknya hal pertama yang sering jadi hambatan adalah masalah hati. Dalam islam sendiri, menjaga hati itu wajib. Bahkan jika kita mengekspresikan perasaan cinta dengan yang cara yang kurang tepat, itu jatuhnya "Zina".
So? Pandangan aku sendiri tentang nikah muda ini ada setuju dan enggaknya. Lah? Iya, aku gak bisa maksa kalian untuk nikah muda kalo belom ada calonnya hehe. Cuma dalam sudut pandang aku dan mencoba relate-in sama hukum islam. Disana aku malah nemu berbagai macam keajaiban dan tentunya, pernikahan dalam islam merupakan suatu hal penting yang menjadi "penawar" bagi mereka yang udah gak bisa nahan syahwat.

Sebelum masuk ke pembahasan selanjutnya, aku mau memaparkan apa aja sih yang harus kamu persiapkan untuk memasuki jenjang pernikahan?
1. Mental
Ini merupakan hal utama, penting dan wajib banget kamu punya kalau berkeinginan untuk menikah. Why? Banyak orang yang menikah dengan embel-embel cinta tapi gak pernah ngukur kekuatan mental dia sejauh apa. Banyak yang memutuskan untuk  nikah  but actually, they are not already to get it.  Lalu, cara ngukur kesiapan mental itu kaya gimana? Apa harus bisa menstabilkan seluruh emosi dulu? tapi itu butuh waktu yang lama.
Enggak, maksudku gini. Mental disini adalah dimana kamu udah bisa menyesuaikan diri kamu jadi orang yang "memainkan" banyak peran. Example, sekarang kamu wanita single, punya keinginan untuk nikah muda, tapi ketika mnghadapi masalah kecil aja,  kamu masih kelimpungan bahkan malah marah-marah gak jelas. Pikiran kamu udah menerawang jauh dan merencanakan untuk lari dari masalah atau main cerita masalah dan ngumbarnya di sosmed. itu gak worth it.
Biasanya kamu bangun cuma buat beresin kamar dan mandi, ketika nikah kamu harus udah siap untuk bangun shubuh,beres2 rumah, masak, nyiapin baju buat suami, dan harus bisa sesekali merelakan rentetan tahapan skincare-an karena keteter waktu. Menikah itu emang hal besar, tapi gak perlu kamu besar-besarin juga.

2. Fisik
Lah, ini juga bener-bener jadi point penting dalam tahap untuk memutuskan berumah tangga. Fisik disini sangat berpengaruh besar pada kehidupan kamu dan anak kamu nanti. Banyak yang nikah muda karena MBA (Married by Accident) dan rata-rata usia mereka dibawah 17 tahun. Gimaan dengan rahimnya? apa kuat buat ngandung dedek bayi? Gimana nanti pas lahirannya? Udah banyak penelitian tentang resiko hamil usia dini, dari mulai resiko kelahiran gak normal sampai resiko meninggal. 

3. Financial
Hal ketiga ini emang wajib banget kamu pegang. Enggak! bukan berarti dia harus punya banyak uang dulu sebelum nikahin kamu. Seenggaknya, calon kamu udah memiliki penghasilan, enggak yang masih sama-sama minta dan ketergantungan sama orang tua. Soon, kehidupan berumah tangga akan jauh lebih berat dan bikin kamu sendiri menjadi "Dewasa" dan "Bijaksana" jika kamu bisa melalui semuanya dengan tabah. Financial ini penting banget, minimal dia udah punya skill dan responsibility yang bener-bener bisa di buktikan dalam kesehariannya. Bukan gak percaya rezeki dari Allah, tapi ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar agar pernikahan bisa bener-bener menjadi pernikahan yang sehat dan dewasa (dalam artian, jarang bahkan enggak melibatkan orang tua).

4. Tsaqofah (Pemikiran)
Nah ini! kadang pemikiran kita tentang nikah hanya sebatas "Romantisme" belaka dan pandangan kita masih tentang hal-hal bahagia aja. Enggak bro! Nikah bukan merupakan ajang untuk memamerkan keromantisan, tapi pernikahan adalah tentang menyatukan dua orang yang berbeda pemikiran dan karakter, kebiasaan bahkan bisa aja apa yang kamu gak suka malah jadi kesukaan dia.  Ini bener-bener menjadi tahapan rumit tapi bakal makin romantis jika kita punya pemikiran dan sikap yang open-minded. Agar apa? agar kedepannya rumah tangga kamu gak diisi sama perdebatan besar yang topiknya gak jelas dan gak kudu dibahas, misal "Kamu tuh ya kenapa kalo nonton TV bola mulu?! Aku kan sukanya sinetron!" (Itu contoh kecilll banget) tapi mungkin kalo kita gak berfikiran terbuka dan si mental yang masih gak siap, masalah kecil gini akan membesar dan malah merenggangkan hubungan kamu. Jadikanlah rumah tanggamu berbobot yang didalamnya membahas tentang visi dan mimpi yang ingin sama-sama diwujudkan. Bukan diisi dengan isu-isu perdebatan yang diumbar lalu akhirnya malah bubar. Naudzubillah tsumma na'udzubillah.

Lalu menurut kamu sendiri, siapkah kamu untuk nikah muda, Vir?

Iya, bagi aku sendiri, orientasi nikah itu udah enggak lagi sebatas "romantisme" dan berbagai hal bahagia didalamnya. Aku udah memahami dan belajar banyak dari kedua orangtuaku, temen-temen dan mereka yang "berpisah" dengan masalah yang selalu aja jadi pemicu terbesar retaknya rumah tangga. apalagi kalau bukan tentang "Perselingkuhan?"
Aku, anak hijrahan. Memulai berhijrah dari kelas 1 SMK dan gak punya basic atau latar belakang pendidikan khusus keislaman. Bagiku, visi pernikahan adalah untuk ibadah. Didalamnya diisi oleh hal-hal yang mendorong aku untuk lebih dekat dengan ridha-Nya. 
Makannya, tipe suami aku enggak serta merta yang punya hidung mancung dan wajah ganteng bak Leonardo D'caprio.
Dari awal berhijrah, aku fikir aku udah bisa belajar islam secara mendalam sendirian, but it's not easy for me. Banyak pandangan dan madzhab-madzhab yang belum aku ngerti. Mimpi aku tuh untuk menjadi orang yang berguna, dengan cara menebar kebaikan.

Ya, dakwah.
Tapi rasanya itu melelahkan, boro-boro menasehati orang. Kadang diri sendiri aja ngerasa gak pantes dan pengen mundur ditengah jalan. Nah, disini aku nemuin bahwa aku butuh cowok yang punya basic di bidang islam dan bisa bantu hijrah aku makin mantap lagi untuk kedepannya. 
Aku yakin 100 persen, jodoh itu udah ada yang ngatur dan selama apapun kita berencana, inget! itu bukan jaminan atau acuan yang patut dijadikan pengangan buat menjalani pernikahan.  Kita yang berencana Allah yang menentukan.

Pandangan aku ini tentu akan  beda lagi ceritanya sama mereka yang mungkin berbeda sudut pandang. Aku bener-bener pengen ngejalanin kehidupan yang sesuai dengan aturan islam. 

Kamu gak mikir kedepannya gimana?? 
Aku bukan gak mikir kedepannya nikah bakal gimana. Tapi aku meyakini bahwa Allah sebaik-baik pembuat skenario. 

"Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik" 
Lantas kenapa aku harus khawatir dengan jodoh? Aku tinggal perbaiki diri jadi baik dan Insyaallah, Allah akan mengirimkan orang yang sama baiknya.

Yang namanya nikah itu harus ada perencanaan, beberapa temen aku menganggap aku "ngebet" karena, di usia 19 tahun aku udah menyiapkan  dan merencanakan All bout marriage. Dari mulai visi misi Si Calon dan keinginan kedepannya akan seperti apa, udah aku susun rapih. Karena apa? kita gak tahu kan rencana Allah gimana. Aku gak mau mempersulit diri sendiri dimasa depan. Ketika nanti ada beberapa yang punya niatan lebih serius, aku gak bakal terburu-buru milih bahkan sampe kebingungan sendiri. 
Aku udah tahu apa yang aku butuhkan untuk masa depan aku. 

"Jadi.. kamu nikah untuk mencapai surga Allah? tapi kan vir.. meski niat kamu udah mantap,nyatanya pernikahan itu emang real dan emang harus kamu alamin di dunia ini"
Iya, aku tahu. Hidup ini banyak kemungkinan, ketika aku menyuarakan A tentu akan banyak resiko dan solusi yang didalamnya terdapat lagi kemungkinan. (Pusing ya?wkwk) Saking banyaknya kemungkinan dalam hidup nih wkwk. Kadang kita sebagai manusia diharuskan memilih. Antara plan A atau plan B, meski akhirnya kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. 
Aku sih berdasar pada rumah tangga rasulullah SAW dan juga rumah tangga mereka yang punya visi dalam ranah ukhrawi. Aku udah banyak menemukan role model dalam hal pernikahan yang sakinah, mawadah, warahmah.

Yang difikirkan dalam pernikahannya adalah ridha Allah. Gak bakal mikir kemana-mana, misal memikirkan harta,jabatan atau lainnya.
Islam itu bener-bener agama yang detail dan disiplin banget. Sebenernya, kamu gak usah cape-cape bikin dan mikirin rules kehidupan dalam islam. Semmuaa udah diatur, kamu tinggal jalanin. 
Makannya, kadang aku suka aneh aja, mereka menyuarakan tidak setuju tentang nikah muda dan parahnya sampai memaksakan bahwa nikah muda itu jelek atau sebagainya, sampe si anu dipaksa keras nahan keinginannya untuk nikah dengan iming-iming yang negatif. It's ok jika itu niatnya memberi tahu resiko kehidupan setelah menikah, tapi.. gak sampe maksa juga. Tiap orang punya kesiapan mental yang berbeda-beda. Ada yang usia 30 masih betah sendiri karena, mungkin dia punya prinsip lain dalam hidupnya, khususon tentang nikah. Ada lagi yang usia 17 tahun, tapi dia dewasa dan udah siap nikah. Manusia itu beda-beda, gak boleh kamu paksa mereka apalagi ini urusannya dalam hal kebaikan.

Aku malah lebih gak setuju menunda pernikahan dengan alasan kaya diatas, tapi didalamnya diisi oleh zina, maksiat dan segala perilaku yang dilarang islam. Bukankah penawar bagi dua orang yang saling mencintai adalah menikah? Jika kamu bilang "Enggak, masih ada banyak jalan. Bukan cuma nikah doang". You must thinking more deep about it. 

It's hadits bro! Hidup kita harus disesuaikan As-sunah dan Al-quran. Hadits itu isinya deep banget, tapi itu real. Masalah keinginan untuk kuliah dan bekerja, itu bisa ditunda! tapi masalah syahwat! Sekeras apapun kamu memendamnya, aku yakin itu bakal meledak juga. Bedain antara keinginan biasa dan Syahwat. Meski ada beberapa tips untuk meredamnya, tapi itu bukan solusi akhir bagi kamu yang lagi jatuh cinta sama orang lain! misal kalo kamu jatuh cinta sama si A, sekeras apapun kamu untuk nahannya, selalu aja kebablasan? Right? saat kamu lagi ngaji, tiba-tiba setan bisikin dan malah ingetin wajah dia atau pas ketemu, kamu gak sengaja natap matanya atau lebih parah lagi saat chat-an sama dia, yang dulunya biasa aja tapi sekarang marah deg-degan dan punya rasa. 
Karena cinta itu fitrah, kamu gak bisa nolak atau lari darinya. Makannya, dalam islam emang bener-bener diatur banger sih, agar supaya gak terjadi zina dan berbagai hal yang gak patut dilakukan setelah nikah.

 

Jadi, dalam postingan ini, kalian pasti udah dapet apa "pesannya". Aku gak memojokkan pihak yang mendukung juga yang gak mendukung. Karena nikah itu gak harus selalu diatas 23 tahun, juga gak harus selalu diumur 17 tahun. Tiap orang punya sisi siap yang berbeda. Diatas, aku udah paparkan beberapa syarat untuk siap nikah, Smoga itu jadi bahan pertimbangan kamu kedepannya. 
Postingan ini akan bersambung ke part berikutnya.
terimakasihh! wassalamu'alaikum warrahamtullahi wabarakatuh.

-Sumedang 06 Mei 2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Februari, 1997

Tuhan pernah bilang, kenikmatan dan keindahan Syurga itu luas, sangat luas dan besar. Hingga suatu waktu, bumi tempat tinggal manusia gersang, tidak ada sedikitpun keindahan disana.  Tuhan memutuskan untuk menurunkan setetes keindahan dan kenikmatan syurga pada bumi.  Kamu tau? diantara setetes keindahan yang diturunkan tuhan, terdapat banyak sekali ragam dan bentuknya. Manusia bisa merasakannya, semuanya melihat dan mengakui bahwa bumi itu indah dan juga nikmat. Tapi, ada satu bentuk keindahan yang tidak bisa semua manusia dapatkan. Salah satu bentuk indah itu kamu.  Pada tanggal 25 Februari, 1997 keindahan itu lahir. Bukti tuhan mempersiapkan dan akan memberikan kebahagiaan ini pada semua orang. Kau tahu apa yang paling indah dari dia? Makhluk tuhan ini begitu sempurna, meskipun aku akui ada beberapa bagian yang butuh untuk disempurnakan.  Mungkin pada waktu itu, tubuhnya tidak segagah sekarang. Ia masih mungil, dengan jemari kecil dan tangisannya yang memenuhi seluruh ruangan. Hari

PROLOG

  Saat itu, bulan ke-duabelas di penghujung tahun 2022. Seperti biasa, membiarkan semua hal direfleksikan dan dinilai sejauh mana rencana yang dususun sudah tercapai dalam setahun ini. Aku simpulkan banyak luka dan trauma yang akan sulit hilang sakitnya. Katanya, aku menolak setiap orang yang datang karena tidak siap untuk terikat dengan penilaian mereka. Aku ingin jadi lebih bebas menjadi diri sendiri tanpa harus melibatkan banyak mata untuk menilai sejauh mana baik dan tidaknya. Ah, lagian sebetulnya sudah hampir lima lelaki menawarkan diri untuk masuk dan membersamai hidupku yang katanya sudah masuk kepala dua. Percaya dengan seorang lelaki adalah hal yang paling aku antisipasi terjadi. Janji yang dibuat saat usia yang belum dewasa adalah bualan semata, tak peduli seberapa indah janjinya. Aku sudah muak juga dengan mempersilahkan orang baru masuk ke hati, karena jatuh cinta di usia kepala dua adalah fase rumit yang harus melibatkan banyak pihak, rasa, juga persetujuan orang tu

[REVIEW] AVOSKIN MIRACULOUS REFINING TONER

Haii, setelah sekian lama hiatus dari dunia blog, akhirnya kali ini aku kembali aktif nulis lagi. Kali ini aku akan review salah satu produk toner yang ampuh bikin wajah cerah dan menghilangkan bekas jerawat.  Aku jadi inget beberapa waktu lalu ketika wajah aku breakout gara-gara gak cocok salah satu sunscreen. Jujur, pas kena breakout muncul jerawat mendem yang cukup sakit dan sulit banget hilangnya di area yang bahkan sebelumnya belum pernah tumbuh jerawat sama sekali. Setelah aku coba berbagai merek toner dan serum, justru aku kepincut sama salah satu produk dari Avoskin ini. Jujur, toner ini menurutku cocok untuk tipe kulit normal, kering, dan punya masalah dengan bekas jerawat juga wajah kusam. Aku sendiri mencoba toner ini setelah punya problem-problem diatas, tentunya dibarengi dengan gaya hidup sehat serta mengistirahatkan wajah dari produk yang bikin aku gak cocok. Hanya dalam 3-4 kali pemakaian, bekas jerawatku memudar, dan jerawat yang ada di pipi langsung hilang gitu aja.